Translate

Kamis, 23 April 2015

Asas-asas Hukum (umum)

Asas-asas Hukum

Equality Before the Law: setiap orang sama dihadapan hukum
Audi et alteram partem atau audiatur et altera pars: PARA PIHAK HARUS DI DENGAR atau PERSAMAAN TERHADAP PARA PIHAK
Bis de eadem re ne sit acto atau Ne bis in idem: Perkara yang sama dan sejenis tidak boleh disidangkan untuk yang kedua kalinya.
Fiat justitia ruat coelum atau fiat justitia pereat mundus: Sekalipun langit akan runtuh atau dunia akan musnah keadilan harus tetap ditegakan
Justice for All: Keadilan untuk semua orangGeen straf zonder schuld: Tiada hukuman tanpa kesalahan.
Indubio pro reo: Dalam keragu-raguan diberlakukan ketentuan yang paling menguntungkan bagi siterdakwa. Koop breekt 
geen huur: Jual beli tidak memutuskan sewa menyewa. Perjanjian sewa menyewa tidak berubah walaupun barang yang disewanya beralih tangannya
Lex posteriori derogat legi priori atau lex posteriori derogat legi anteriori: Undang-undang yang lebih baru mengenyampingkan undang-undang yang lama.
 Lex specialis derogat legi generali: Undang-udang yang khusus didahulukan berlakunya dari pada undang-undang.
Lex superior derogat legi inferiori:Undang-undang yang lebih tinggi mengenyampingkan undang-undang yang lebih rendah tingkatannya
Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali: Tiada suatu perbuatan dapat dihukum, kecuali atas kekuatan ketentuan pidana dalam undang-undang yang telah ada lebih dahulu daripada perbuatan itu.
Pacta Sunt Servanda: Setiap perjanjian mengikat para pihak dan harus ditaati dengan etikad baik. 
Presumption of innocence: Asas praduga tak bersalah.
Qui tacet consentire videtur: Siapa yang berdiam diri dianggap menyetujui.
Similia similibus: Dalam perkara yang sama harus diputus dengan hal sama pula, tidak pilih kasih.
Testimonium de auditu: Kesaksian dapat didengar dari orang lain
Summum ius summa iniura: kepastian hukum yang tertinggi adalah ketidakadilan yang tertinggi.
Ius curia novit: hakim dianggap mengetahui/memahami hukum. Artinya hakim tidak boleh menolak untuk mengadili perkara yang diajukan kepadanya dengan alasan tidak ada hukumnya atau hukumnya tidak jelas karena ia dianggap mengetahui hukum.
Res judicata proveri tate habetur: setiap putusan hakim/pengadilan adalah sah kecuali dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi.  
Unus testis nullus testis: satu bukti bukan bukti/satu saksi bukan merupakan alat bukti yang dapat diterima. Artinya hakim dalam memutus suatu perkara harus didasarkan minimal pada dua alat bukti.
Non retro aktif: (asas hukum tidak berlaku surut) hukum tidak dapt menjangkau perbuatan yang telah dilakukan lebih dulu sebelum hukumnya berlaku.
Affirmanti incumbit probato: barangsiapa yang mendalilkan sesuatu maka ia harus membuktikan dalilnya tersebut.
Judex non ultra petita: hakim tidak boleh memutus hal yang tidak diminta atau melebihi apa yang diminta oleh para pihak (asas ini berlaku pada perdilan perdata).
Restitutio in integrum: hukum berfungsi mengembalikan masyarakat yang berkonflik kepada keadaan semula.
Erga omnes: putusan pengadilan/hakim tidak hanya mengikat para pihak yang bersengketa/berperkara tetapi juga mengikat umum. di Indonesia, asas ini berlaku pada putusan Peradilan Tata Usaha Negara dan Mahkamah Konstitusi.
sas Nemo Judex Indoneus in Propria Causa: Tidak ada seorang pun dapat menjadi hakim yang baik dalam perkaranya sendiri.  

Read more...

Wikipedia

Hasil penelusuran

free counters

Hukum Indonesia (Civil Law) © Layout By Hugo Meira.

TOPO